Minggu, 10 September 2017

Menjawab sindiran Jokowi: Mengapa banyak lulusan pertanian kerja di bank?

BBC Indonesia

jokowiHak atas fotoAFP/BIRO PERS SETPRES
"Mahasiswa lulusan IPB banyak yang kerja di bank. Terus yang ingin jadi petani siapa?" sindir Presiden Joko Widodo dalam Dies Natalis Institut Pertanian Bogor (IPB) ke-54 di Bogor, Rabu (06/09).
Jokowi mengaku punya data bahwa 'banyak direksi perbankan BUMN yang (berasal) dari IPB'. Padahal, menurutnya, sarjana lulusan pertanian diperlukan untuk tetap fokus di sektor tersebut, untuk mengembangkan pertanian di Indonesia.
Lalu mengapa banyak lulusan pertanian yang 'pindah haluan'?
Menurut pakar pertanian yang juga merupakan dosen IPB, Dwi Andreas, 'fenomena' ini terjadi karena "(sektor pertanian) tidak mendatangkan pendapatan yang memadai."
Berdasarkan datanya, 'hanya delapan persen' generasi muda di bawah 35 tahun yang berkecimpung di dunia pertanian.
Dia mengindikasikan banyaknya lulusan pertanian yang bekerja di sektor lain, juga dipicu oleh kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sendiri.
"Lulusan tidak tertarik ke dunia pertanian karena alasan pendapatan. Pendapatan tidak memadai karena pemerintah menginginkan harga produk pertanian yang rendah, sehingga pendapatan petani terus menurun. Alhasil tidak menarik lagi baik kaum muda," tegasnya.

'Tidak hanya bertani'

Alasan kurang 'basahnya' profesi di bidang pertanian, peternakan dan perikanan, juga diutarakan salah satu lulusan IPB, Alvon.
Lulus dari fakultas perikanan dan kelautan, dan sempat bekerja di sebuah tambak udang di Lampung, Alvon kemudian memutuskan banting setir, pindah ke sektor IT dan telekomunikasi.
"Saat itu masih idealis. Dulu saya lihat potensi kelautan itu tinggi, tapi ternyata potensi ini lama-lama berkurang... Mau nggak mau tuntutan untuk harus punya duit lah, penghasilan lah, memicu untuk coba cari pekerjaan lain," katanya kepada BBC Indonesia, Rabu (06/09).
Dosen IPB Dwi Andreas menyebut, salah satu cara untuk membuat para lulusan untuk tetap setia dengan apa yang mereka pelajari di kampus, adalah dengan mengubah citra bahwa sektor pertanian, peternakan dan perikanan, 'juga bernilai ekonomi tinggi'.
"Pertanian itu tidak hanya terjun langsung bercocok tanam, tapi juga ada sektor di luar sawah-ladang, yang lebih menjanjikan (secara finansial); misalnya di penggilingan, peningkatan kualitas produk dan pemasaran."
Lebih jauh lagi dia menekankan bahwa sarjana pertanian sebenarnya dituntut untuk lebih menjadi pemikir, perencana pertanian yang mampu mengorganisasi dan berinovasi, bukan dalam taraf mempraktikkan.
"Yang bercocok tanam langsung itu mereka yang diploma," tuturnya.

'Mengapa bersempit-sempit di kantor?'

Heru Mufti adalah salah satu lulusan pertanian yang memilih tetap berkecimpung di sektor yang dipelajarinya saat masih berkuliah itu. Sejalan dengan pernyataan Dwi Andreas, dia memilih sektor di luar kerja sawah-ladang.
Lulus dari jurusan agribisnis Universitas Padjajaran, enam tahun lalu, Heru langsung membuka usaha penjualan pupuk, bibit dan pestisida di kampung halamannya, Payakumbuh, Sumatera Barat.
"Sebanyak 70% lulusan jurusan saya itu, tidak ada yang kerja di pertanian. Kebanyakan di bank... Saya merasa banyak teman saya yang gengsi kerja di pertanian. Lalu saya putuskan mengapa harus ikut orang lain? Saya milihnya out of the box...," katanya kepada BBC Indonesia, Rabu (06/09)
Heru mengungkapkan meskipun target pasar dagangannya hanya petani, "tetapi mereka selalu butuh (pupuk, bibit, pestisida). Dari segi ekonomi (penghasilan saya sekarang) lebih bagus daripada bekerja di bank."
Melalui empat buah toko produk pendukung taninya di seputaran Payakumbuh, Heru bisa memperoleh omzet fantastis Rp1,5 miliar per bulan. "Nanti segera nambah satu toko baru lagi," tambahnya.
Dia meminta agar lulusan pertanian untuk "lebih membuka pikiran dan wawasan, bahwa dunia pertanian itu sangat luas dan bisa menghasilkan uang yang banyak."
"Indonesia punya tanah yang subur dan tanah yang luas, mengapa kita harus bersempit-sempit di perkantoran?" pungkas Heru.

Sumber : BBC Indonesia


Baca Juga :   Jokowi sindir Sarjana pertanian Kerja di Bank

curhat Mahasiswa Fakultas Peternakan, Wisuda kerja dimana




Jokowi Sindir Lulusan IPB Banyak Kerja di Bank, Jadi Petani Siapa?



KOMPAS.com/IHSANUDDINPresiden Joko Widodo berpidato dalam sidang terbuka Dies Natalis IPB di Kampus IPB, Bogor, Rabu (6/9/2017).

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyindir banyaknya lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang bekerja di dunia perbankan.

Sindiran ini disampaikan Jokowi dalam Sidang Terbuka Dies Natalis IPB ke-54 di Kampus IPB, Bogor, Rabu (6/9/2017).
Hadir dalam acara tersebut ribuan mahasiswa, dosen hingga rektor IPB.
"Maaf Pak Rektor. Tapi mahasiswa (lulusan) IPB banyak yang kerja di Bank," kata Jokowi disambut tawa sejumlah mahasiswa yang hadir.

Jokowi mengaku sudah mengecek sendiri di jajaran direksi perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sangat banyak lulusan IPB bekerja di sana, mulai dari level direksi hingga manajer tengah.
"Terus yang ingin jadi petani siapa? Ini pertanyaan yang harus dijawab oleh mahasiswa-mahasiswa. Harus saya sampaikan apa adanya karena itu data yang saya peroleh," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, harusnya mahasiswa lulusan IPB bisa bekerja untuk sektor pertanian yang lebih modern.
Mahasiswa bisa menggunakan teknologi terkini seperti Google Earth hingga drone untuk mengembangkan sektor pertanian.
"Siapa yang bisa melakukan ini? Yang hadir disini semuanya. Mahasiswa dengan pemikiran modern, mau terjun ke lapangan, kerja di sawah dan pertanian," kata Jokowi.
Penulis: Ihsanuddin
Editor: Sandro Gatra

CARA PENANGANAN PENYAKIT KEPALA BENGKAK / SHS (SWOLLEN HEAD SYNDROME) PADA AYAM


Penyakit ini diakibatkan oleh Pneumovirus yang ditularkan lewat kontak ayam sakit atau lewat lendir/liur yg dikeluarkan saat sakit + diperparah oleh infeksi-infeksi bakteri E.Coli atau bakteri lain.

Cara penanganan jika ada ayam yang terkena penyakit seperti ini adalah:
1. Semprot kandang dengan bayclin 1 + air 9 sehari sekali selama 3 hari berturut-turut. Penumovirus adalah virus beramplop yg sama seperti virus AI & ND juga mati terkena sodium hipoklorit dlm 3-5 menit. Bakteri juga sebagian besar mati oleh Bayclin 1 + air 9.
2. Pisahkan ayam yang sakit, agar tidak menular ke ayam yang sehat.
3. Semua ayam dikasih minum vitachick di pagi hari + obat minum yg mengandung enrofloxacin (neomeditril, baytril, apa saja terserah) selama 4-5 hari.
4. selalu bersihkan dengan sabun/sunlight cuci piring dan keringkan tempat makan & minum ayam setiap mau dipakai.

Terima kasih Semoga bermanfaat & selamat berjuang.

Sumber : Media Unggas

KEHABISAN BAYCLIN? CARI YANG LAIN



Buat para peternak biar gak bingung harus pakai apa buat semprot kandang. Penyebutan nama Bayclin sebenarnya hanya istilah saya biar gampang dimengerti. Sebenarnya semua pemutih pakaian bisa digunakan ASAL MENGANDUNG NaClO/NaOCl 5,25% (seperti gambar diatas Bayclin, Proclin , atau Soklin pemutih).

Jadi gak usah bingung - kita belajar dgn melihat kandungan zat aktifnya. Jika tidak ada tulisannya MENGANDUNG NaClO/NaOCl 5,25% ya tidak bisa dipakai. - maaf jadi nyebut-nyebut merk, saya tidak menjual apapun & tidak berafiliasi (opo maneh iki?) dengan produk apapun.

Terima kasih, Semoga bermanfaat.

Sumber : Media Unggas

KISAH DIBALIK SEBUNGKUS BAYCLIN



Semuanya dimulai 3 tahun yang lalu. Saat ada wabah bebek se Indonesia pada tahun 2013, saya curiga kenapa bebek bisa mati karena flu burung?. Sejak dulu, bebek tidak mati karena flu burung, dan bersifat carrier terhadap virus flu. Sehingga bebek sakit ataupun sehat, pasti positif flu burung jika diuji dengan uji hemaglutinasi maupun PCR.

Kemudian saya melakukan penelitian sendiri yang menghabiskan dana pribadi sebesar 18 juta rupiah. Dan berhasil menemukan 3 virus penyebab wabah bebek tersebut, yaitu:
1. H5N1 (membunuh ayam saja).
2. DVH - Duck Virus Hepatitis (membunuh hanya bebek kecil < 2 bulan).
3. HxNx (membunuh bebek semua umur tapi tidak membunuh ayam).

Saat saya melaporkan hasil penelitian ini, semua peneliti menertawakan saya, saya dianggap orang gila, karena temuan yang dianggap aneh, dan bahkan sampai menggunakan dana pribadi. Alhamdulillah sampai sekarang pun saya masih dianggap orang gila.

Usulan saya untuk membuat vaksin menggunakan 3 macam virus tersebut pun di tolak mentah-mentah. Karena semua penyakit ayam ataupun bebek, HARUS flu burung.

Data gejala klinis, uji hemaglutinasi, patologi, perbandingan embryo, elektron mikroskop, PCR, sequence dari University of Adelaide-Australia, bahkan postulat koch tentang DVH sama sekali tidak digubris. Sampai akhirnya saya harus berkelahi dengan para pejabat.

Gejala klinis DVH: Posisi kematian anak bebek opistothonus (kaki belakang tertarik dan kepala mendongak ke atas) dan ada spot pendarahan di hati.

Setelah ribut-ribut penanganan pemberantasan wabah flu bebek, dugaan gila saya pun terbukti, ternyata kematian tetap terjadi hingga saat ini, terutama pada bebek-bebek kecil dengan hasil uji negatif AI/Flu burung.

Saat itu saya berpikir, jika saya tidak bisa (tidak boleh) mencegah penyakit DVH dengan vaksin, paling tidak saya bisa membunuh virus yang menyebar agar tidak menular ke bebek lain.

Dikarenakan sering tidak adanya bantuan yang bisa diandalkan ketika terjadi wabah, lalu saya melakukan penelitian baru untuk mencari desinfektan/pembersih apa yang bisa membunuh 3 virus itu secara langsung, yang pemakaiannya gampang, dan mudah di dapat. Dengan pertimbangan saya adalah peternak bebek harus bisa mandiri melakukan sterilisasi kandang.

Kemudian saya melakukan penelitian pribadi yang menghabiskan dana sebesar 5 juta rupiah (lagi-lagi dengan dana pribadi dan sedikit sumbangan) untuk mencari desinfektan yang sesuai.

Akhirnya saya menemukan desinfektan yang sesuai dan efisien untuk membunuh virus beramplop dalam waktu singkat, seperti virus H5N1, HxNx dalam waktu 3 menit dan DVH dalam waktu 5 menit setelah penyemprotan. Cara ini pun aman, walaupun penyemprotan dilakukan ketika ada bebek di dalam kandang.

Cara tersebut adalah dengan menggunakan bayclin (pemutih pakaian) yang di campur dengan air. Perbandingan bayclin dengan air adalah 1:9, misal 1 gelas bayclin di campurkan dengan 9 gelas air, lalu di semprotkan ke kandang

Temuan ini juga saya laporkan, dan lagi-lagi di tertawakan, terutama oleh para pakar flu burung, karena hasil temuannya dianggap terlalu sederhana untuk mengatasi wabah penyakit, meskipun penelitian ini telah berhasil meluluskan 2 mahasiswa dari Univeristas Pancasila, Jakarta. 

Pemutih pakaian yang mudah dibeli di mana saja dan mampu membunuh virus-virus penyebab wabah bebek

Pada tahun 2014, saya diminta tolong oleh peternak bebek di Banaran, Kulonprogo untuk menangani wabah bebek di wilayah mereka. Saya langsung berangkat hari itu juga dari bogor, dengan mengabaikan perintah untuk menunggu 2 hari lagi hingga para pejabat selesai rapat.

Karena menurut saya, wabah adalah kondisi darurat yang harus ditangani secepatnya. Kami tinggal selama 3 hari di kandang bebek saat wabah, untuk mengambil sampel, menganalisa, dan menangani sterilisasi kandang hingga kematian bebek berhenti.

Kematian hanya terjadi pada bebek kecil dan bebek dewasa, ayam kampung tidak ada yg mati, hasil uji cepat negatif flu burung. Hasil nekropsi, pola kematian, PCR dan sequence positif DVH.

Sterilisasi kandang menggunakan bayclin dan di campur dengan air (1:9) disertai dengan pemberian vitamin dan gula jawa untuk meningkatkan stamina dan kekebalan bebek muda.

Setelah 3 hari kematian berhenti, kami kembali ke Bogor. Saat laporan diberikan, saya dianggap bersalah sampai harus di sidang, karena pergi tanpa izin serta menyalahi prosedur (lagi-lagi berakhir dengan perkelahian).

Meskipun sejak kedatangan kami, semua peternak di wilayah Banaran melakukan penyemprotan Bayclin setiap ada wabah, dan sampai sekarang tidak ada lagi wabah yg terjadi disana, padahal sejak lama Banaran dikenal sebagai pusat wabah banyak penyakit seperti flu burung & ND.

Wabah kematian bebek muda di Banaran tanpa disertai kematian bebek dewasa dan ayam kampung dengan hasil uji cepat negatif flu burung

Pada tahun 2016, setelah saya memposting berita tentang penanganan wabah bebek/ayam secara gratis di Facebook, saya memeproleh banyak sekali respon dan banyak berita wabah yang harus ditangani.

Tiga hari setelah postingan di sebar, dana saya di stop, dengan alasan kesalahan prosedur. Sementara saya harus bertanggung jawab menangani wabah seperti yang saya janjikan. Sekali lagi saya mengambil keputusan bodoh dengan menjual barang-barang saya di rumah untuk membeli bahan uji lab dan sedikit obat serta desinfektan untuk peternak yang mengalami wabah. Dan sekali lagi juga saya ditertawakan karena masih mau menggunakan dana pribadi.

Kali ini saya tidak berminat berkelahi lagi dan hanya fokus ke penanganan penyakit. Untuk kandang yang dekat dengan Bogor seperti di Bojong gede saya masih bisa datang dengan motor busuk saya, dan Alhamdulillah bisa menangani penyakit & menurunkan kematian dalam waktu 3 hari.

Anak bebek yang kembali sehat di Bojong Gede setelah 3 hari penanganan penyakit

Karena keterbatasan, sementara untuk wabah di Nanggulan, Godean Yogyakarta, dan di Bandung saya hanya bisa memandu lewat Facebook dan WA, dengan cara berkomunikasi serta bertukar foto dan info saat kematian terjadi.

Bayclin masih menjadi pilihan termudah untuk penanganan wabah penyakit dengan dosis/takaran yang tepat. Saya juga masih tetap berusaha membantu para peternak baik ayam maupun bebek semampu saya - dengan atau tanpa bantuan pihak lain.

Karena hanya ini yang bisa saya lakukan dan karena saya terlalu bodoh untuk mengerti, kenapa pihak yang seharusnya bisa membantu peternak se Indonesia, sulit sekali bertindak dan lebih senang rapat di hotel mewah 

Bogor, 21 Oktober 2016

Terima kasih kepada semua peternak bebek dan ayam yang sudah bersedia berteman di Facebook, semoga saya bisa punya kesempatan untuk membantu jika diperlukan.

Senin, 03 Juli 2017

Penyimpangan Semu Hukum Mendel 2

Kriptomeri

Kriptos (Yunani) berarti tersembunyi, sehingga kriptomeri dikatakan sebagai gen dominan yang seolah-olah tersembunyi jika berdiri sendiri dan akan tampak pengaruhnya apabila bersama-sama de ngan gen dominan yang lainnya. Peristiwa kriptomeri ini pertama kali ditemukan oleh Correns (Tahun 1912) setelah menyilangkan bunga Linaria marocanna berwarna merah (Aabb), dengan bunga Linaria maroccana berwarna putih (aaBB). Keturunan F1nya adalah bunga berwarna ungu (AaBb) yang berbeda dengan warna dari bunga kedua induknya (yaitu merah dan putih). Rasio fenotip F2nya adalah 9 ungu: 3 merah: 4 putih.

Gambar bunga Linaria marocanna
  
Gambar bunga Linaria marocanna (foto: linahdyt.blogspot.com)

Lantas dari manakah warna ungu tersebut timbul? Dari hasil penelitian plasma sel, ternyata warna merah disebabkan oleh adanya pigmen antosianin dalam lingkungan asam. Dalam lingkungan basa, pigmen ini akan memberikan warna ungu. Jika di dalam plasma tidak terdapat pigmen antosianin, baik di dalam lingkungan asam atau basa, maka akan terbentuk warna putih. Faktor A, apabila mengandung pigmen antosianin dalam plasma sel dan faktor a jika tidak ada antosianin dalam plasma sel. Faktor B, apabila kondisi basa dan b dalam kondisi asam. 

Sifat A dominan terhadap a dan sifat B dominan terhadap sifat b. Oleh karena itu, tanaman yang berbunga merah disimbolkan dengan Aabb atau AAbb, sedangkan tanaman yang berbunga putih disimbolkan dengan aaBB atau aabb.

Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa bunga merah memiliki antosianin di mana dalam lingkungan plasma sel bersifat asam. Sedangkan bunga putih tidak memiliki antosianin di mana lingkungan plasma sel bersifat basa. Apabila kedua tanaman tersebut saling disilangkan, dapat dilihat pada diagram berikut.

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

c. Polimeri
Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan tentang kriptomeri. Selanjutnya, kalian akan mempelajari tentang polimeri. Apakah perbedaan antara keduanya? Untuk dapat menjawabnya, simaklah uraian berikut.

Polimeri atau karakter kuantitatif adalah persilangan heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi memengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme. Peristiwa polimeri ditemukan oleh Lars Frederik Nelson dan Ehle, setelah melakukan percobaan dengan menyilangkan gandum berbiji merah dengan gandum berbiji putih. 

Persilangan itu menghasilkan keturunan heterozigot berwarna merah lebih muda bila dibandingkan dengan induknya yang homozigot (merah). Oleh karena itu, biji merah bersifat dominan tidak sempurna terhadap warna putih. Setelah generasi F1 disilangkan sesama, pada generasi F2 diperoleh perbandingan fenotip 3 merah : 1 putih.

Supaya kalian lebih memahami, cermatilah contoh berikut.
Gandum berbiji merah : M1M1M2M2
Gandum berbiji putih : m1m1m2m2

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Rasio fenotip F2 adalah 15 merah : 1 putih

Dari hasil keturunan pada diagram di atas, banyaknya jumlah faktor M memengaruhi warna bijinya. Semakin banyak faktor M yang ada, warnanya semakin tua atau semakin gelap. 

Kapankah peristiwa polimeri dapat terjadi? Peristiwa ini terjadi pada pewarisan, warna kulit manusia. Warna kulit disebabkan oleh zat warna kulit (pigmen). Jika faktor pigmen kulit manusia dilambangkan dengan P, genotip orang berkulit putih p1p1 p2p2 p3p3.

Apabila pria kulit putih menikah dengan wanita kulit hitam (negro), maka keturunan F1 akan mempunyai kulit mulad (coklat sawo matang), yang berfenotip P1p1P2p2P3p3. Derajat kehitaman kulit bergantung pada banyaknya faktor pigmen P.

d. Epistasis-hipostasis

Kalian tentunya masih ingat tentang istilah epikotil (epi = di atas) dan hipokotil (hipo = di bawah) bukan? Istilah tersebut dapat dianalogkan dengan epistasis dan hipostasis. Dalam hal ini, epistasis adalah sebuah atau sepasang gen yang menutupi atau mengalahkan ekspresi gen lain yang tidak selokus (sealel). Bagaimana dengan Hipostasis? Hipostasis adalah gen yang tertutupi oleh sebuah atau sepasang gen lain yang tidak selokus (yang bukan alelnya).



Epistasis dibedakan menjadi tiga, yaitu epistasis dominan, epistasis resesif, dan epistasis dominan resesif. Nah, agar kalian lebih memahami perbedaannya, perhatikanlah contoh berikut. 

1) Epistasis Dominan
Epistasis dominan terjadi pada persilangan umbi lapis bawang berwarna merah dengan umbi berwarna kuning. Gen A menyebabkan umbi berwarna merah dan gen B menyebabkan umbi berwarna kuning. Persilangan tersebut dapat dilihat di bawah ini.

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Jika dilihat, hasil perbandingan fenotip F2 tersebut adalah 12 merah : 3 kuning : 1 putih. Angka perbandingan tersebut merupakan variasi atau modifi kasi dari perbandingan dihibrida 9:3:3:1. 

Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa epistasis dominan terjadi bila sebuah gen dominan mengalahkan pengaruh gen lain yang bukan alelnya. Rumusnya adalah gen A bersifat epistasis terhadap gen B dan b. Oleh karena itu, meskipun dalam genotip terdapat gen B atau b, gen A tetap menutup ekspresi dari gen B dan b.

2) Epistasis Resesif
Peristiwa ini terjadi jika gen resesif mengalahkan pengaruh gen dominan dan resesif yang bukan alelnya. Rumusnya adalah gen aa epistasis terhadap B dan b. Pada persilangan antara anjing berambut emas dan anjing berambut coklat, dihasilkan keturunan F1 berambut hitam. Beberapa gen yang berperan adalah gen B (menentukan warna hitam), gen b (menentukan warna coklat), gen E (menentukan keluarnya warna), dan gen e (menghambat keluarnya warna). Peristiwa persilangannya dapat dilihat sebagai berikut.

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Dari hasil penyilangan tersebut menunjukkan perbandingan fenotip 9 hitam: 4 emas: 3 coklat. Oleh karena itu, rumus epistasis resesif adalah aa epistasis terhadap B dan b. Dalam contoh ini, aa adalah ee (menghambat keluarnya warna).

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Gambar: Anjing dengan berbagai macam warna bulu

3) Epistasis dominan resesif
Epistasis dominan resesif merupakan peristiwa suatu gen menghambat ekspresi fenotip yang disebabkan oleh gen mutan yang bukan alelnya. Gen mutan tersebut bersifat menghambat, sehingga disebut gen penghalang atau inhibitor atau gen suspensor.

Epistasis dominan resesif terjadi pada persilangan lalat buah (Drossophila melanogaster). Gen P menentukan warna mata merah, gen p menentukan warna mata ungu, gen S merupakan gen non-suspensor, dan s merupakan gen suspensor. Berikut ini peristiwa persilangannya.

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Perbandingan fenotipnya adalah 13 merah: 3 ungu. Rumus epistasis dominan resesif adalah A epistasis terhadap B dan b serta bb epistasis terhadap A dan a.

e. Gen-gen komplementer.
Gen-gen komplementer merupakan interaksi antara gen-gen dominan yang berbeda, sehingga saling melengkapi. Jika kedua gen tersebut terdapat bersama-sama dalam genotip, maka akan saling membantu dalam menentukan fenotip. Jika salah satu gen tidak ada, maka pemunculan fenotip menjadi terhalang. Agar lebih jelas, simaklah contoh berikut.

Apabila F1 (keturunan pertama) hasil perkawinan 2 orang yang bisu tuli disilangkan dengan sesamanya, maka generasi atau keturunan F2 ada yang normal dan bisu tuli.

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Dalam hal ini, gen T dan gen B tidak akan menunjukkan sifat normal apabila kedua gen tersebut tidak terdapat bersama-sama dalam satu genotip. Dengan demikian, jika hanya terdapat gen T tanpa gen B, atau jika hanya terdapat gen B tanpa gen T maka akan tetap memunculkan sifat bisu tuli. Rasio fenotip F2 yang dihasilkan adalah 9 Normal : 7 bisu tuli.

f. Gen Dominan Rangkap
Masih ingatkah kalian dengan gen dominan? Gen dominan rangkap merupakan dua gen dominan yang memengaruhi bagian tubuh makhluk hidup yang sama. Kedua gen itu berada bersama-sama dan fenotipnya merupakan gabungan dari kedua sifat gen-gen dominan tersebut. Perhatikanlah contoh berikut.

Pada persilangan tanaman Bursa sp. yang berbuah oval dengan tanaman Bursa sp. yang berbuah segitiga, dihasilkan keturunan pertama (F1) yaitu tanaman Bursa sp. semua berbentuk oval. Untuk mengetahui hasil keturunan F2, cermatilah diagram di bawah ini:

Diagram Pembastaran

Penyimpangan Semu Hukum Mendel


g. Atavisme
Sebelum mengetahui tentang peristiwa atavisme, cobalah ingat kembali tentang interaksi gen pada pial ayam. Pial walnut dihasilkan dari persilangan ayam berpial rose dan pea. Pial pea dikatakan menghilang dan muncul sifat di luar induknya. Setelah ayam berpial walnut disilangkan sesamanya, dihasilkan 4 macam pial yaitu rose, pea, walnut, dan single. Pada peristiwa ini, pial rose dan pea muncul kembali setelah menghilang pada keturunan pertama. Nah, oleh Charles Darwin, peristiwa munculnya kembali sifat keturunan pada generasi berikutnya setelah sempat menghilang ini disebut atavisme.

Atavisme juga terjadi pada burung merpati (Columba livia) India. Hasil perkawinan antara sesama merpati berekor seperti kipas, akan menghasilkan merpati berekor lurus. Merpati berekor seperti kipas muncul kembali setelah perkawinan antara sesama merpati berekor lurus.

Sumber: BSE SMA/MA Kelas XII, Siti Nur Rochmah, dkk, Pusat Perbukuan Depdiknas, 2009.