Rabu, 30 November 2016

Mengenal Ayam Burgo

Ayam burgo cukup dikenal di daerah Bengkulu dan sekitarnya, terutama di perdesaan. Untuk mengenal ayam burgo. Ayam ini mempunyai keunikan tersendiri dibanding ayam buras lainnya. Ayam burgo sebenarnya juga merupakan bagian dari populasi ayam buras piaraan, namun ayam burgo mempunyai genetik dari ayam hutan merah relatif lebih tinggi dibanding ayam buras piaraan. Warna bulu ayam burgo jantan didominasi oleh warna merah keemasan dan hijau gelap sebagai bentuk investasi dari parentalnya. Ayam burgo mempunyai tipe jengger tunggal bergerigi 5 buah yang lebar, tegak dan berjumlah 2 buah kiri dan kanan.
Ciri khusus yang dimiliki ayam burgo adalah adanya cuping telinga yang lebar dan berwarna putih baik pada yang jantan maupun betina. Cuping telinga putih pada jantan diameternya lebih besar bila dibandingkan dengan cuping telinga yang betina (Warnoto 2000). Warna putih pada cuping telinga digunakan sebagai criteria penilaian terhadap keaslian ayam burgo (F-nya). Warna bulu ayam burgo betina didominasi warna kuning kecoklatan dengan bagian pangkal ekor dan ujung sayap hitam. Ada banyak kesamaan cirri ayam burgo betina dengan cirri ayam burgo jantan. Namun demikian ada juga terdapat perbedaan yang Nampak. Pada kaki ayam burgo betina tidak mempunyai taji. Disamping itu, ayam burgo betina hanya mempunyai jengger kecil tipis.Secara fisik, ayam burgo mempunyai penampilan yang menarik dengan tubuh yang padat, kompak, dan lincah bergerak. Kalau dilihat dari aspek besar tubuhnya yang relatif kecil dan pendek, sepintas banyak masyarakat awam yang mengira ayam burgo sebagai ayam kate. Padahal pada kenyataannya ayam burgo bukanlah ayam kate. Keduanya memiliki perbedaan yang sangat jelas. Sayap ayam burgo relatif lurus sejajar badan, sedangkan sayap ayam kate agak terkulai ke bawah. Bila diamati dengan cermat, tubuh ayam burgo relatif lebih besar disbanding ayam kate. Perbedaan lain terletak pada kokok mereka. Kokok ayam burgo jantan mempunyai intonasi dan cengkok yang berbeda dengan kokok aym kate.



Ciri-Ciri Umum Ayam Burgo Adalah :

  • Tubuh terlihat kecil
  • Warna bulu kemerahan dan coklat
  • Jengger dan Pial berwarna merah
  • Paruh dan Kaki berwarna hitam
  • Cuping berwarna putih
  • Produksi telur – belum ada infonya
  • Bobot dewasa _ belum ada infonya


Potensi Ayam Burgo sebagai Ayam Hias. Ayam burgo jantan yang dipelihara sebagai ayam hias mempunyai nilai jual yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual ayam buras lain. Di pasaran binatang piaraan, ayam burgo hias juga mempunyai harga yang relatif tinggi, bahkan ayam burgo jantan yang sering memenangkan beberapa perlombaan mempunyai nilai jual hingga mencapai jutaan rupiah.
Tingginya nilai jual ayam burgo jantan memberi peluang masyarakat untuk melakukan usaha ayam burgo hias. Peluang tersebut menyebabkan peningkatan mina masyarakat penggemar ayam hias untuk memelihara ayam burgo jantan. Kecenderungan ini terutama terjadi pada masyarakat perdesaan yang letaknya berdekatan dengan pusat perkotaan. Ayam hias ini bagi pemiliknya digunakan tidak hanya sekedar sebagai kesenangan tetapi juga dijadikan sebagai kebanggaan.
Potensi Ayam Burgo sebagai Ayam Peteluar. Ayam burgo betina termasuk ayam yang mempunyai produksi telur tinggi per periode bertelurnya. Dengan hanya mengandalkan pakan seadanya dan dibiarkan mencari pakan sendiri, ayam burgo betina mampu berkembang biak dengan cepat. Pada perdesaan di mana banyak terdapat ayam burgo, dapat dilihat ayam burgo betina induk berjalan bersama belasan bahkan puluhan anaknya. Pada sebagian perdesaan ayam ini bahkan diberikan julukan sebagai ayam ratus. Julukan ini sengaja diberikan untuk mengindikasikan bahwa ayam ini mampu berkembang dengan sangat cepat untuk menjadi seratus.
Pada umumnya pemeliharaan ayam burgo tidak berbeda jauh dengan pemeliharaan ayam buras lainnya. Pemeliharaannya masih bersifat tradisional dengan membiarkan ayam tersebut mencari pakan sendiri. Oleh karena itu, tidak jarang ayam burgo ini sifatnya setengah liar. Dia lebih suka ke hutan atau semak-semak pepohonan. Apabila ada pohon di sekitar kandang. Ia lebih banyak menghabiskan waktu tidurnya di atas pohon. Walaupun demikian, ini tidak mengurangi produktivitasnya dalam bertelur. Dengan dipelihara secara tradisional (umbaran) ayam burgo betina mampu memproduksi telur per periodenya mencapai 20-25 butir (Suahryanto, 2001). Sementara itu, waktu selang bertelur per periodenya lebih pendek disbanding masa selang bertelur ayam buras pada umumnya. Ayam burgo hanya membutuhkan mas selang bertelur 7-10 hari, sementara ayam buras lebih dari 15 hari. Harga jual telur ayam burgo (ayam buras) lebih tinggi dibanding harga jual ayam ras. Sampai saat ini masyarakat awam masih mempunyai anggapan bahwa telur ayam buras (burgo) memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada telur ayam ras.Populasi Ayam Burgo. Populasi ayam burgo menunjukkan adanya kecenderungan meningkat pada desa-desa yang lebih dekat dengan pusat kota atau kecamatan. Keadaan ini merupakan gambaran bahwa ayam burgo dipelihara masyarakat kearah sebagai hobi atau ayam hias. Populasi ayam burgo bervariasi di desa dengan lingkungan makro yang berbeda. Namun, variabilitas populasi tersebut tidak menunjukkan adanya keterkaitan dengan ketinggian tempat, curah hujan, suhu maupun pola pertanian di desa yang bersangkutan. (Penulis : Suwarna)


Sumber :
Dr.agr.Ir. Johan Setianto (2009), " Ayam Burgo Ayam Buras Bengkulu", Kampus IPB Taman Kencana Bogor, IPB Press.