Pengertian Fenotif dan Genotif
Fenotip adalah “sifat yang tampak” pada suatu individu dan dapat diamati dengan panca indra, misalnya warna bunga merah, rambut keriting, tubuh besar, buah rasa manis, dan sebagainya. Fenotip merupakan perpaduan dari genotip dan faktor lingkungan. Sehingga suatu individu dengan fenotipe sama belum tentu mempunyai genotip sama.
Sedangkan Genotipe organisme atau sifat tertentu mengacu secara khusus untuk informasi genetik yang menggambarkan sifat terlihat.
Genotip itu berasal dari kata “gen” yang menentukan suatu sifat dasar dari suatu makhluk hidup dan juga bersifat tetap. Gen itu tidak tampak (tidak terlihat), oleh karena itu ditulis dengan menggunakan simbol huruf dari huruf paling depan dari sifat yang dimiliki oleh individu.
Individu dengan genotip BB disebut homozigot dominan, sedangkan individu dengan genotip bb disebut homozigot resesif.
Suatu sifat yang terlihat ialah , seperti warna mata ataupun warna rambut, tidak akan dapat digambarkan sebagai genotipe. Artinya jelas bahwa Fenotif adalah sifat yang diturunkan dan dapat dilihat secara langsung perbedaanya, sedangkan genotif adalah gen yang di wariskan yang dapat mempengaruhi faktor fenotif.
Sifat Fenotif pada persilangan Ayam Cemani dan ayam pelung
Dalam sebuah jurnal penelitian yang mencoba menyilangkan ayam Cemani dan pelung, dimana diamati adalah faktor fenotifnya yaitu warna bulu ayam
Pewarisan Karakter Fenotip Ayam Hasil Persilangan Ayam Pelung dengan Ayam Cemani, Pada penelitian ini dilakukan persilangan antara ayam Pelung dengan ayam Cemani untuk mengetahui pewarisan karakter fenotipnya yaitu warna bulu dan berat badan sebagai alat identifikasi potensi ayam lokal tipe pedaging.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyilangan ayam, pengamatan dan pengukuran karakter fenotip ayam (F1) meliputi bobot badan dan warna bulu. Jumlah anak ayam (DOC) yang diteliti sebanyak 5 ekor ayam jantan. Pengukuran berat badan dilakukan tiap minggu selama 7 minggu dan pengamatan warna bulu dilakukan pada minngu ke-7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenotip ayam (F1) hasil persilangan antara ayam betina Pelung dengan ayam jantan Cemani berbeda dengan persilangan ayam betina Cemani dengan ayam jantan
Betina Cemani VS Jantan Pelung
Warna bulu
Pada persilangan antara ayam betina
cemani dengan ayam jantan pelung, 5 ekor anak
ayam (DOC) yang diteliti mempunyai bulu yang
didominasi warna hitam yaitu 4 ekor
mempunyai bulu berwarna hitam legam
sedangkan 1 ekor lainnya berwarna hitam
kecoklatan. Pada keturunan yang bulunya
berwarna hitam legam, tidak hanya bulunya
saja yang berwarna hitam tetapi dari pial sampai
ke bagian kaki semuanya berwarna hitam dengan bobot badan rata-rata pada minggu ke-7 adalah 532 ±39,294 gram.
Betina Pelung VS ayam jantan Cemani
Pada persilangan antara ayam betina
pelung dengan ayam jantan cemani, dari 5 ekor
anak ayam yang diteliti, 4 ekor diantaranya
mempunyai bulu berwarna hitam dengan bercak
coklat, sedangkan 1 ekor lainnya bulunya
berwarna coklat tua. Hasil tersebut berbeda
dengan hasil persilangan sebelumnya karena
warna hitam sangat mendominasi.
Walaupun
pada persilangan ini warna hitam dari ayam
cemani lebih dominan diturunkan tetapi warna
hitam tersebut tidak seluruhnya (100 %)
diturunkan karena keturunan yang dihasilkan
warna bulunya tidak ada yang seluruhnya
berwarna hitam, dengan bobot rata-rata pada minggu ke-7 adalah 570±14,445 gram.
Betina Pelung VS Jantan Pelung
Sedangkan perkawinan sesama ayam
pelung, keturunan (F1) yang dihasilkan
mempunyai dua karakter warna bulu yang
berbeda. Tetapi dua karakter tersebut terdiri
dari perpaduan warna yang sama yaitu hitam,
coklat dan putih hanya komposisinya saja yang
berbeda. Pada karakter pertama, warna hitam
dan coklat terdapat pada bagian tubuh sampai
ke bagian ekor, sedangkan warna putih terdapat
pada bagian kepala sampai leher .
Sedangkan pada karakter yang kedua, warna
hitam dan coklat terdapat pada seluruh
tubuhnya dari bagian kepala sampai kaki, dengan berat tubuh rata-rata pada minggu ke-7 adalah 652±33,846 gram.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa warna bulu lebih dominan diturunkan oleh induk ayam Cemani, sedangkan peningkatan berat badan F1 tidak dipengaruhi oleh ayam Pelung baik jantan maupun betina.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa persilangan antara ayam
cemani dengan ayam pelung warna bulu dari
ayam cemani lebih dominan diturunkan kepada
keturunannya daripada warna bulu dari ayam
pelung. Sifat dominan ayam cemani terjadi pada
kedua hasil persilangan karena dari persilangan
tersebut keturunan yang dihasilkan selalu
mempunyai bulu yang didominasi oleh warna
hitam.
Walaupun pada persilangan antara ayam
betina pelung dengan ayam jantan cemani
pengaruh dari karakter ayam pelung sudah
mulai tampak tetapi pengaruhnya belum begitu
besar sehingga dapat disimpulkan bahwa warna
hitamnya lebih dominan daripada warna
lainnya yang berasal dari ayam pelung.
Ayam cemani merupakan ayam yang
berasal dari ayam kedu hitam yang telah
diseleksi sehingga mempunyai fenotip warna
hitam. Proses seleksi tersebut menyebabkan
ayam kedu hitam masih tetap mempertahankan
kehitamlegamnya sehingga disebut
sebagai ayam cemani. Warna hitam pada ayam
cemani menyelimuti seluruh tubuhnya mulai
dari jengger, pial, paruh, bola mata, lidah,
rongga, mulut, bulu, lubang dubur, kaki, cakar
dan dagingnya juga berwarna hitam. Dengan
karakter seperti itu dapat diambil kesimpulan
bahwa ayam cemani hanya mempunyai satu
karakter warna saja yaitu hitam (Iskandar dan
Saefudin, 2004).
Sedangkan pada ayam pelung,
karakter warna bulunya sangat kompleks.
Selain warna coklat, tubuh ayam pelung juga
diselimuti oleh warna lain, seperti merah, hitam
dan putih, sehingga warna bulu pada ayam
pelung merupakan perpaduan dari keempat
warna tersebut dan tidak ada warna yang
mendominasi (Iskandar, 2006).
Dengan karaker warna bulu yang dimiliki
oleh kedua ayam tersebut maka warna hitam
dari ayam cemani lebih dominan diturunkan
kepada keturunannya (F1
). Sedangkan karakter
warna bulu dari ayam pelung lebih bersifat
resesif. Keturunan yang mempunyai warna bulu
hitam dengan bercak-bercak coklat merupakan
perpaduan dari warna kedua ayam tersebu
Pada persilangan pertama ini warna hitam
dari ayam cemani lebih dominan diturunkan
pada persilangan antara ayam betina cemani
dengan ayam jantan pelung, sedangkan pada
persilangan antara ayam betina Pelung dengan
ayam jantan cemani, karakter fenotip
keturunan (F1) yang dihasilkan mempunyai
warna bulu dari perpaduan kedua ayam
tersebut. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
pada persilangan ayam pelung dengan ayam
cemani induk betina lebih berperan dalam
menurunkan karakter-karakter fenotipnya.
Meskipun demikian pada persilangan antara
ayam betina pelung dengan ayam jantan cemani
karakter fenotip pada keturunan yang
dihasilkan (F1
) masih didominasi warna hitam.
Kesimpulan
Warna bulu ayam hasil persilangan ayam
pelung dengan ayam cemani didominasi warna
hitam, sedangkan sifat pedaging dari ayam
pelung tidak diwariskan kepada keturunannya
dari hasil persilangannya dengan ayam cemani.
Peneliti : Budi Setiadi Daryono1, Iwan Roosdianto1, Hendry Tri Sakti Saragih,
Laboratorium Genetika, Fakultas Biologi Universitas Gajah MadaJl. Teknika Selatan, Sekip Utara, Yogyakarta 55281(Email: bs_daryono@yahoo.com)2Laboratorium Embriologi dan Histologi HewanFakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada Yogyakarta
Sumber Download Jurnal format PDF